koneksi antar materi 3.2

Assalamualaiakum Sahabat penggerak yang budiman....

berikut kami sampaikan koneksi antar materi tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya yang terdapat dalam modul 3.2. semoga bermanfaat bagi sahabat semua...

Bismillah...
Pemimpin pembelajaran adalah pemimpin yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekolah.

Ekosistem merupakan sebuah tata interaksi antara makhluk hidup dan unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan. Sebuah ekosistem mencirikan satu pola hubungan yang saling menunjang pada sebuah teritorial atau lingkungan tertentu.

Jika diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik(Unsur yang hidup) dan abiotik(unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah diantaranya adalah:

1. Murid : Anak yang sedang berguru atau belajar di sekolah

2. kepala sekolah : guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah yang menyelenggarakan proses belajar mengajar

3. Guru : orang yang profesinya mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

4. Staf/Tenaga kependidikan : Anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

5. Pengawas Sekolah: Guru PNS yang diangkat dalam jabatan pengawas dalam satuan pendidikan

6. Orang tua murid

7. Masyarakat sekitar sekolah

Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah:

Keuangan : semua sumber pendanaan yang dimiliki oleh sekolah yang dikelola untuk keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan

Sarana dan Prasarana : alat yang digunakan baik secara langsung dan tidak langsung yang pengelolaannya ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Di dalam modul ini terdapat 2 pendekatan, yaitu pendekatan berbasis kekurangan dan pendekatan berbasis aset.

Pendekatan berbasis kekurangan memusatkan perhatian pada apa yang kurang dan mengganggu. Segala sesuatu akan dilihat dengan cara pandang negatif.  Secara tidak sadar kita buta akan potensi yang ada

Pendekatan berbasis aset adalah pendekatan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berfikir, kita diajak memusatkan pikiran pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Perbedaan kedua pendekatan tersebut adalah:

Berbasis pada kekurangan/masalah/hambatan

Berbasis pada aset

Fokus pada masalah dan isu

Fokus pada aset dan kekuatan

Berkutat pada masalah utama

Membayangkan masa depan

Mengidentifikasi kebutuhan dan kekurangan  selalu bertanya apa yang kurang?

Berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut.

Fokus mencari bantuan dari sponsor atau institusi lain

Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan)

Merancang program atau proyek untuk menyelesaikan masalah

Merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan

Mengatur kelompok yang dapat melaksanakan proyek

Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan

 

Lalu apa keterkaitan materi modul 3.2 ini dengan modul-modul yang lain? Akan kita bahas di bawah ini ya  sahabat...

Keterkaitan modul 1.1 dengan modul 3.2 adalah modul 1.1 tentang filosofi ki hadjar dewantara sangat erat kaitannya dengan modul 3.2 pemimpin dalam pengelolaan sumberdaya. Kita ketahui bersama, protap filosofi ki hadjar dewantara adalah ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Dalam semboyan tersebut seorang pemimpin wajib berada di segala bidang dengan kemampuannya, salah satunya adalah dengan mengelola sumber daya yang ada.

Keterkaitan dengan modul 1.2 adalah modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak. Pada saatnya kelak sebagai pemimpin wajib paham terhadap perannya dalam ekosistem sekolah. Sebagai seorang guru tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan, dengan begini maka akan menjadi lebih kuat jika seorang  guru sebagai pemimpin pembelajaran dapat memetakkan sumber kekuatan biotik dan abiotik sebagai asset based thinking.

Keterkaitan modul 1.3 dengan modul 3.2 ini adalah kedua modul ini sama-sama memetakkan basis kekuatan. Dengan asset based thinking maka tujuan dari visi dan misi mudah untuk terealisasi.

Keterkaitan 1.4 dengan modul 3.2 adalah modul 1.4 menyuguhkan materi tentang disiplin positif. Bagaimana seorang guru dapat menjadi pemimpin dalam pelaksanaan disiplin positif. Hal ini dikarenakan guru merupakan aset biotik yang dimiliki sekolah.

Keterkaitan 2.1 dengan 3.2 adalah modul 2.1 memuat materi tentang pembelajaran berdiferensiasi. Terdapat 3 kebutuhan belajar siswa. Yaitu readines, minat dan profil setelah itu di topang dengan salah satu dari strategi berdiferensiasi atau ketiga-tiganya. Yaitu diferensiasi konten, proses atau produk. Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilaksakan dengan memanfaatkan asset biotik dan abiotik yang berada di sekolah. Dengan begitu amatlah penting untuk identifikasi aset guna menunjang pembelajaran berdiferensiasi.

Keterkaitan 2.2 dengan 3.2 adalah modul 2.1 menjelaskan tentang pembelajaran sosial emosional dan ketrampilan sosial emosional.terdapat 5 ketrampilan sosial emosional untuk menerapkan pembelajaran sosial emosional diantaranya adalah :

1.       Kesadaran diri( pengenalan emosi)

2.       Pengelolaan diri ( mengelola emosi dan fokus pada tujuan)

3.       Kesadaran sosial(ketrampilan berempati)

4.       Ketrampilan berelasi(kerjasama dan resolusi konflik)

5.       Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

Dengan memiliki ketrampilan diatas maka diharapkan setiap warga sekolah dapat menjaga dan memanfaatkan sember daya yang ada dengan sebaik-baiknya.

Keterkaitan modul 2.3  dengan 3.2 adalah pada materi 2.3 kita belajar tentang coaching. Caoching merupakan salah satu solusi jitu untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh individu dengan individu tersebut di bantu oleh coach untuk menyelasikan masalahnya sendiri  melalui potensi yang ada pada dirinya. Dengan begitu coache dapat pula menggali potensi yang ada disekitarnya pula.

Keterkaitan modul 3.1 dengan 3.2 adalah pada modul 3.1 kita dijelaskan tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Dengan begini seorang guru diharapkan dapat menjadi pemimpin pembelajaran yang nantinya dapat mengidentifikasi potensi aset yang ada dan mampu menyelasaikan dan mengambil keputusan ketika terdapat masalah akan sumber daya yang ada.

Demikian yang dapat mas bana sampaikan, semoga bermanfaat bagi sahabat semuanya

Alhamdulillah...

wassalamualaikum Wr Wb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

koneksi antar materi 2.2