KONEKSI ANTAR MATERI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

assalamuaalaikum sahabat penggerak semua..bagaimana kabarnya ini?

semoga sahabat penggerak senantiasa dimampukan untuk bergerak....aamiin..

teman-teman semua,,,,disini mas bana akan membahas sedikit tentang PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI dengan dipandu oleh beberapa pertanyaan pemantik...

1. kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas

Pembelajaran Berdiferensiasi menurut Tomlinson adalah Usaha untuk mnyesuaikan proses pembelajaran dikelas untuk memenuhi kebutuhan belajar yang optimal. bukan berarti guru harus menggunakan 25 cara yang berbeda untuk mengajar 25 siswanya. pembelajaran bediferensiasi juga bukan berarti guru harus mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang kurang, bukan pula memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak. pembelajaran berdiferensiasi bukanlah sebuah proses pembelajaran yang tumpang tindih bin semrawut, yang gurunya kemudian harus membuat beberapa perencanaan pembelajaran sekaligus, di mana guru harus berlari ke sana kemari untuk membantu Si A, B, atau Si C dalam waktu yang bersamaan.

pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut.

pembelajaran di kelas dapat dilaksanakan dengan terlebih dahulu guru membuat Rencana Program Pembelajaran. tentunya RPP tersebut haruslah terdapat unsur pembelajaran diferensiasinya sehingga guru akan lebih mudah untuk melaksanaknnya dalam pembelajaran dan sesuai. terdapat kebutuhan belajar siswa(Readiness, minat, profil belajar) dan strategi yang dipilih (konten, proses dan produk), terapat pula standar penilainnya.


2. bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal. 

dengan memenuhi kebutuhan belajar siswa maka guru mampu memberikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid yang telah di identifikasi oleh guru. 

contoh sederhana adalah ketika anak dikelompokkan kebutuhan belajarnya berdasarkan kesiapannya.

Kebutuhan Belajar (Readiness)

Beberapa anak sudah bisa membaca Alquran dan identifikasi tajwid

Beberapa anak sudah bisa membaca alquran namun kurang paham hukum tajwid

Beberapa anak belum lancar membaca Alquran tapi tidak paham tajwid

Tugas

Murid diminta mengerjakan potongan-potongan ayat dengan mengidentifikasi tajwidnya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

Murid diberi bantuan dengan alat peraga berupa kartu tajwid yang mana pada kartu tersebut terdapat rumus tajwid. Jika megalami kebingungan maka murid diminta untuk bertanya kepada temannya terlebih dahulu. Sesekali guru akan mendatangi kelompok tersebut untuk menghindari miskonsepsi.

Murid akan mendapatak pembelajaran kembali tentang tajwid dengan lebih detail. Lalu guru akan memberikan scaffulding yang berlebih untuk kelmpok ini.

 

 

 

 

 

 

 

 


Contoh diatas akan mempermudah guru untuk melakukan pembelajaran berdasarkan kebutuhan belajar anak yaitu readines dengan strategi pembelajaran diferensiasi proses. Dengan Diferensiasi proses murid akan memahami atau memaknai apa informasi atau materi apa yang akan dipelajari. serta proses seperti apa yang akan dilaksanakan, apakah murid kita akan belajar dan bekerja sendiri atau dalam kelompok. 

3. Jelaskan pula bagaimana Anda melihat kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak.

kaitan pembelajaran berdiferensiai sangat erat dengan modul 1.1 yaitu tentang filosofi pendidikan ki hadjar dewantara yang beliau telah tegaskan, bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar anak mencapai keselamatannya dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai angota masyarakat. dengan pembelajaran berdiferensiasi maka kita akan mampu menjadi panuntun atau fasilitator bagi anak sesuai kodratnya masing-masing. karna kodrat anak satu dengan yang lain bisa jadi berbeda sehingga tidak ada penyamarataan untuk kodrat peserta didik walaupun tujuannya nanti adalah sama. Dengan diferensiasi kita tidak akan memaksakan kodrat anak sama seperti kodrat kita atau menyamakan dengan anak yang lain.

wallohu a'lam...semoga bermanfaat...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

koneksi antar materi 2.2