aksi nyata 1.4 BUDAYA POSITIF
LATAR BELAKANG.
pendidikan merupakan ikhtiyar
manusia untuk mencerdaskan manusia yang lainnya. melalui pendidikan maka semua
lini dunia akan mampu untuk di kuasai. hal ini sebagimana yang termaktub dalam
undang-undang dengan dalil sebagai berikut :
"Tujuan Pendidikan Nasional
dalam Undang Undang Dasar 1945 Tujuan pendidikan telah tertuang dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Di dalamnya
dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa."
Jelaslah dalam UUD tersebut termaktub pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa, bukan menghukum atau untuk menjajah anak bangsa.
Hal ini selaras dengan pemikiran KHD bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat yang diharapkan anak memperoleh kemerdekaan dalam hidupnya
KHD juga menjelaskan bahwa untuk mencapai kemerdekaan dalam konteks kemerdekaan atau dalam konteks pendidikan kita saat ini serta menciptakan murid yang merdeka syaratnya adalah harus ada disiplin yang kuat. yang dimaksud adalah disiplin diri. dengan adanya disiplin diri maka akan terciptanya BUDAYA POSITIF. jika terdapat kesalahan dalam perbuatan maka selesaikan dengan RESTITUSI. inilah budaya positi sejati.
Pemikiran KHD selaras dengan pemikiran Diane Gossen bahwa seseorang yang memiliki disiplin diri berarti mereka berarti mereka bisa bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya karena mereka mendasarkan tindakan mereka pada nilai-nilai kebijakan universal.
Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan anak-anak
yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berprilaku dengan mengacu pada
nilai-nilai kebajikan Universal dan memiliki motivasi Intrinsik, bukan
ekstrinsik.
TUJUAN AKSI NYATA :
"Terwujudnya
budaya positif di lingkungan sekolah”
TOLOK UKUR BUDAYA POSITIF
1. 1. Terciptanya
keyakinan kelas
untuk
kegiatan ini CGP telah melakukan diskusi beserta peserta didik dengan langkah
awal membuat kesepakatan kelas dan komitmen bersama dan awalnya belum di
kaitkan dengan keyakinan kelas atau sifat kebajika, hal ini dikarenakan CGP
telah membuat beserta peserta didik jauh
sebelum CGP mendapat materi modul 1.4. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. CGP Membuat kelompok (dengan kelompok di karenakan
untuk membangun diskusi tiap kelompok supaya lebh hidup
b. Peserta didik diskusi dengan anggota kelompoknya utuk
membuat kesepakatan kelas dan komitmen bersama
c. Proses Sidang : masing-masing kelompok di wakili ketua
kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok.
d. CGP memandu sidang untuk di sepakati kesepakatan kelas
dan komitmen bersama. Setiap kelas memiliki kesepakatan kelas dan komitmen
bersama.
2. 2. Terlaksananya
keyakinan kelas guna menunjang Profil pelajar Pancasila
Keyakinan kelas telah dibuat dan bertahap kami menerangkan dan mengenalkan kepada peserta tentang profil pelajar pancasila serta pentingnya profil pelajar pancasila tertanam dalam sanubari setiap peserta didik. Dengan mengenalkan profil pelajar pancasila peserta didik dapat mengetahui saat ini berada di posisi yang mana.
- Beriman dan bertakwa kepada tuhan YME dan berakhlak mulia
- Mandiri
- Bergotong royong
- Berkebhinekaan global
- Bernalar kritis
- Kreatif
Besar harapan adalah mereka siap terjun kemasyarakat dengan profil pelajar pancasila diatas sebagaimana filosofi KHD agar anak mendapat keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia atau sebagai anggota masyarakat.
TINDAKAN YANG TELAH CGP LAKUKAN :
1. Membuat
rancangan, rencana atau skema
Disini kami
selaku CGP telah membuat rencana untuk penerapan budaya positif, antara lain:
a.
Pendataan Budaya positif yang sudah ada;
b.
Pengawasan budaya positif yang sudah ada;
c.
Mengusulkan tentang budaya positif yang belum ada,
serta;
d.
Melakukan pengawasan terhadap budaya positif yang baru
terlaksana
e. Membantu penanganan bersama guru BP untuk
mengembalikan anak pada lingkungan kelasnya.(Home visit, ataupun pemanggilan
anak ke kantor PB untuk penanganan)
Hal ini
dilakukan , agar supaya budaya positif bisa dilakukan secara konsisten. Dalam
hal ini CGP sangat berperan karena BUDAYA POSITIF belum CGP sampaikan secara
masiv.
2. Diskusi
dengan CGP lainnya (satu sekolah) supaya selaras.
Dalam hal ini yang CGP lakukan adalah memastikan kolaborasi pemikiran antara CGP satu dengan yang lainnya memiliki pemikiran dan program yang selaras sehingga tidak ada kebijakan atau pendapat yang tumpang tindih. Kami menyamakan persepsi akan budaya positif sehingga budaya positif bisa terlaksana dengan baik. Adapun rencana kita memiliki rencana yang berbeda-beda tapi goalnya adalah sama.
3. Konsultasikan
kepada kepala sekolah
kami senantiasa berkomunikasi dengan kepala sekolah untuk penerapan program yang akan kami laksanakan, dengan mendapatkan dukungan penuh dari beliau, kami akan lebih mudah untuk penerapan aksi nyata dan sosialisasi budaya positif. Dalam hal ini bapak kepala sekolah memberikan tanggapan yang positif akan rencana budaya positif yang kita usulkan.
4. Sosialisasikan
Rangkaian ke empat disini CGP mulai menyampaikan tentang budaya positif kepada teman sejawat. Disini CGP mengambil di sela-sela waktu bapak/ibu guru untuk menyampaikan budaya positif sehingga ada diskusi positif untuk pemahaman dan penerapan budaya positif. Dalam kegiatan ini CGP membuat team yang mana team ini nanti yang akan membantu CGP untuk sosialisasi secara masiv.
Terdapat
pertnyaan “kenapa kami tidak sosialisasikan secara besar-besaran?” hal ini kami
berpandangan bahwa dengan sosialisai secara berregu akan lebih mampu untuk
menciptakan diskusi positif sehingga akan timbul pertanyaan, berbeda halnya
dengan sosialisai jumlah peserta yang banyak, biasanya jika dengan jumlah yang
banyak akan minim diskusi dan minim pula pertanyaan dari bapak ibu guru.
5. Evaluasi diri (Refleksi)
Refleksi
berarti guru penggerak mampu senantiasa merefleksikan dan memaknai pengalaman
yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri atau pihak
lain.
Rangkaian
terakhir adalah Evaluasi. CGP mengevaluasi kegiatan budaya positif di sekolah
apakah sudah berjalan lancar atau belum serta memastikan bahwa team sudah
memahami akan budaya positif sekolah baik yang sudah ada atau yang baru ada.
Serta memahami apa itu budaya positif dan bagaimana penerapannya.
Keterangan
Aksi nyata
ini merupakan pengembangan dan realisasi dari koneksi antar materi yang CGP
buat di Modul 1.4. Adapun bukti fisik kami lampirkan di bawah ini. Bukti fisik
merupakan kegiatan budaya positif yang sudah ada, yang baru ada dan
tindakan-tindakan untuk mengembalikan anak ke linkungan kelasnya(baik home
visit atau pembinaan)
Bukti fisik
1. 1. Budaya positif yang sudah ada : budaya positif yang sudah ada dan konsisten
Menyanyikan lagu indonesia raya
Berdoa sebelum mulai pembelajaran
Penghormatan kepada Bapak ibu guru
Kolaborasi di sekolah dikaitkan dengan profil pelajar pancasila
P pembacaan dzikir pagi dan petang
2. 2. Bukti fisik yang baru ada :(bukti fisik budaya positif ini ada semenjak ada covid 19.
3. Tindakan dan pembinaan : hal ini dilakukan jika didapati anak yang membutuhkan penanganan Restitusi (posisi CGP mendampingi guru dan murid untuk restitusi)
Mantaappp...
BalasHapus